2011/04/13

..'d last story about "PRAJABATAN"..

Thiz d last story about My "Diklat Prajabatan Golongan III, Gelombang I Kabupaten Pangkep"..I want to share about d' consept which is different with another places.
Actually, Diklat Prajabatan has a background like thiz...

"Dalam Peraturan Pemerintah No. 101 tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil, antara lain ditetapkan jenis-jenis Diklat PNS. Salah satu jenis Diklat adalah Diklat Pra-Jabatan (Gol. I, II atau III) yang merupakan syarat pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk menjadi PNS sesuai golongan tersebut diatas. Diklat Pra-Jabatan dimaksud dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan dalam rangka pembentukan wawasan kebangsaan, kepribadian dan etika PNS, disamping pengetahuan dasar tentang sistem penyelenggaraan pemerintahan negara, bidang tugas dan budaya organisasinya agar mampu melaksanakan tugas dan perannya sebagai pelayan masyarakat."

Adapun materi-materi pokok yang dijejalkan ke dalam kepala para Calon Pegawai Negeri Sipil dengan tujuan membentuk barisan sipil yang akan menjadi ujung tombak penyelenggaran pemerintahan di Indonesia berupa Dinamika Kelompok, Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara, Kesatuan Republik Indonesia, Manajemen Kepegawaian Negara, Etika Organisasi, Pelayanan Prima, Budaya Kerja Organisasi Pemerintah, Manajemen Perkantoran Modern, Membangun Kerjasama Tim (Team Building), Komunikasi yang Efektif, Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka Negara Kesatuan RI, Program Ko-Kurikuler: Latihan Kesegaran jasmani, baris-berbaris, tata upacara sipil, ceramah.

Looks like "brain washing" haaa?? ^^..yupp, that's right..but that's not d point I want to tell u.
In my place..we had the additional lessons and we called it "Pencerahan Kalbu".

Our Diklat Prajabatan held in a "Pesantren UMI Darul Mukhlisin, Padang Lampe" at Pangkep.

(dengan Pengasuh PonPes Ustadz. Zein)


(pagi hari..asrama tempat kami menginap, selalu ada kabut yang menyelimuti bukit saat pagi dan sore hari)

The Place was so calm, so natural and so far from civilization. We stayed there for 17 days, and when d lessons of Diklat Prajabatan was over, we continued our activities with prayer..prayer..and prayer.

So..we became "anak pesantren"...The trainees had to wear veil for the women and kopiah for the men, and did a less same activities like Shalat wajib berjamaah, not forgot Shalat sunnah Muakkad and Gairu Muakkad, , Ibadah Lail, Shalat Dhuha and many religion lessons.

There's an unique habitual in that PonPes. When we "makan berjamaah", we used "baki".


(Ini "baki" untuk ber-3..that's fun...really)

No spoon and fork, u had to used ur hands (they gave u some water to washed ur hands), and one "baki" for three people, absolutely we prayed before and after eating with a loudly sound, and we did it together with someone led us. Haaa..that's fun coz I believe u can't find like that in other places. They said there's a philosophy from that habitual, it would.."melatihmu untuk menundukkan hawa nafsu"...And believe me, they're right!! ^^

I was so grateful and proud with my Pemda coz they succeded to make a different training which's increase, not just Intelektual Quotient and Emotional Quotient but also Spiritual Quotient. Congratz' and tenkiu..for "Panitia" who had been patient with our bad behaviours.^^

(Ini Ayah, Bunda kami, Para Panitia yang selalu menemani di Pesantren)

Haa.. I miss that time, and all people in there. Hope will meet as soon as possible with another story and another happiness. Byee..

1 komentar: