2014/05/31

Heart vs Logic...part 2?"

Untitled
Alphabet has 26 letters, so stay cool..
Last time I checked...matahari masih di sana, penuh semburat kuning terang. Jakarta masih macet dan kita masih membicarakan siapa presiden selanjutnya, Jokowi atau Prabowo. Aku simpulkan, semesta baik-baik saja, dan kita? I'm fine...you? We're still good, aren't we?
I could check the entire world but I confused how to check yours. I didn't have confident that I could wavering your world. Nope...

Aku bangun dan mendapati hati di sana, duduk manis depan tv, menonton berita pagi, menjatuhkan remah biskuit, beberapa menggantung di bibirnya, menyeruput teh hangat dan tidak memperdulikanku. 
Dia melakukannya lagi. Membuat kericuhan dan tidak menyelesaikannya. Dia menyebalkan. Jika Aku kehilangan teman karena perbuatan impulsifnya, Aku akan menguncinya dalam kamar mandi, tanpa lampu!!

Aku mulai memutari rumah, meletakkan tangan depan dada, di punggung, di kepala.
Apa yang harus kulakukan?
Apa Aku benar melakukan kesalahan?
Bagaimana mengetahui Aku melakukan hal yang benar?
Haruskah mencarinya? Alasannya?
Kalau iya, bagaimana mencarinya? Bertanya kabar, laku biasa?
Mengapa jadi sesulit ini?..hahahaha

Let's make it simple. I didn't do anything wrong, so I shouldn't feel guilty, worried, or ashamed. I just shared what I thought, I felt. Because, we're not live forever, I choosed to make him know it. Mmm..he catched me actually. I'm not good of being stalker. Heeee

But he promised. 
You...promised  me that nothing change. I just adore you that much, for this few days. I don't have courage more than this. This the spot, that I can still lift my head and laugh with you.
Actually, I just want to know, this day is like another day. The same world, same sun, and "same friend".
Sent me a letter, please. Not message..I want letter, with short story..? Would you? hehehe



 NB : I've been thinking that much, hahahahha


2014/05/30

Heart vs Logic..*lol

This is always happened haaahahaha...
Dia menggangguku seminggu terakhir ini. Ingatan yang datang entah dari mana. 
Aku menginginkan sesuatu hari itu, dan hati ku tiba2 menunjuknya. Setelahnya, Aku membayangkan diriku sedang berdiskusi dengan si Logika, saling menepuk jidat, dan mengerutkan dahi melihat keputusan yg dibuat hati. Kami berencana menguncinya dalam kamar gelap, menginterogasinya berhari-hari hingga memastikan jika dia tidak gila. Aku bahkan tak melihat satu jalan pun, atau penunjuk jalan, pertanda atau apapun namanya yang mengarah pada seseorang itu.

Hati ini kadang keterlaluan, bertindak tanpa menggandeng logika. Saat masalah datang, dia hanya akan mengkerut di sudut, menangis keras, membenturkan badan ke dinding, mengalirkan darah hingga tertidur lelah. Dan Aku, bersama logika yang akan terjaga sepanjang hari menjaga hati untuk tidak membunuh dirinya, memastikan dia bangun esok dan tetap ingin hidup. Kami yang akhirnya akan berlari keliling, mencari sudut, titik, tempat berdiri yang tepat untuk melihat apa yang benar, yang semestinya terjadi untuk meyakinkan hati, jika dia tak kehilangan apapun. Toh...kita memang tak pernah benar memiliki sesuatu. Semua milik Nya kan? 

Aku...akan menerjang badai, menghantam ombak walaupun tak tahu berenang, melompat ke dalam api, menginjak beling...seperti pemain debus, walaupun Aku tak tahu mantranya. Aku akan melakukannya..jika memang itu pertandaNya. Semesta menunjukkannya dan hati membacanya dengan benar. 
Aku seberani itu, kurasa. Setidaknya Aku memiliki tekad itu. 
Hahahahahha #eaaaaaa..

NB : jangan mencetuskan ide yang aneh2..errrrr