2011/12/22

...stay..



Suatu sore...saat hujan dan mendengar cerita mu, Aku menuliskan ini :

"Menghilang"...Aku memikirkannya di tiap jeda memikirkanmu, memikirkanku, memikirkan mereka, memikirkan ini dan itu. ...tak ingin menghilang seperti kabut pagi, atau seperti embun yang menguap tak menyisakan tanda. Juga tak ingin menjelma noda yang membekas dan merusak warna.

sepertinya Aku tak ingin melakukan apa-apa...hanya ingin tetap di sini...

(untukmu yang membuatku gila setahun ini..^_^ )

2011/12/10

..Just one night #3

Aku masih memandang nya lekat dari kejauhan malam ini. Seperti kemarin, pun Aku masih jatuh cinta. Walau sangat ingin mempercayai dia menatapku lebih lama dari pengunjung lainnya, atau dia lebih sering melirik ke meja kami. Tak ingin Ku pastikan, hanya memilih membiarkan harapku dalam "kemungkinan", ruang yang tetap dapat membuatnya me-wujud, meski sisi lain bisa meniadakannya.

Dia pernah mengabaikanku beberapa minggu (sepertinya setelah ku perlihatkan tulisan ini). Perlakuan ramah yang tiba-tiba berbeda. Ada sesuatu yang seolah dibatasi dan menunjukkan ragu.
Aku sedikit gusar walau kupahami akhirnya, bahwa sebuah aksi menghasilkan reaksi yang bebas dan tak dapat ku hukumi. Aku cukup harus diam menunggunya. Aksi baru hanya akan melahirkan rantaian reaksi yang membuatnya semakin rumit. Dia mungkin sedang mengerjapkan mata dalam gelap, sebelum menangkap pancaran cahaya dari tiap benda.
Saat terbiasa, dia akan melihatku lebih tepat.

...dan seketika keintiman itu kembali, dia duduk bersama kami lebih lama, keramahan yang biasa, tawa yang sama. Aku ingin menarik rambutnya karena geram telah membuatku gusar. Sangat ingin kutanyakan, ada apa dengannya kemarin?? Kemana dirinya??
Tapi....Aku memilih menyimpan tanyaku dan menikmati keberadaannya. Aku merindukan dia di sana, obrolan basa basi yang memberiku ruang untuk menikmatinya. Bagiku...itu cukup.

Aku membaca tiap raut yang dihadirkannya, dan pikirku liar mengarang beberapa skenario tentang "kami kemarin". Salah satunya adalah,

......kami mungkin memiliki "sesuatu".
Ada rasa di sana yang coba kami pahami, mengapa mataku tak dapat beralih darinya, mengapa dia menghampiriku lebih lama, mengapa terkadang kami saling mencari. Kami sama menahan diri untuk menanyakannya, atau mencari tahu nama dan bentuk rasa itu. Mungkin terlalu takut untuk bertanggung jawab pada hati kami setelahnya. Entahlah...melepasnya mengawang terasa lebih baik. Lagipula...tidak semua hal harus terjawab dan terdefinsikan?
"Sesuatu" ini sepertinya lebih indah bila dalam pahaman saja.

Heee..Ini skenario yang paling ku sukai, imagi gila dengan sedikit intrik dan dramatisasi. Ada banyak "mungkin" di sana...dan biarlah tetap di sana.

Aku kembali..selalu kembali, tetap jatuh cinta tiap malam itu, hanya di tempat itu.
Terima kasih...^_^


(Heee..jangan takut padaku @ Greencoustic,Megaria XXI)