2012/11/27

"Ceritamu dan Kopiku"

Aku mendengar tentangmu, menelisik dan memikirkan dengan dahi berkerut. Jejakmu mengumpul, menggumpal tak bersosok. Aku hanya bisa memunguti dirimu yang terjatuh di hidupku dan itu tidak banyak. Cukup lima menit untukku membacanya, kamu bukan kitab tebal, buku ataupun notebook kecil, hanya sehelai kertas yang baris katanya tak penuh.

Tiba-tiba ingin menemukanmu, mengajakmu membuat cerita. Tak perlu cerita cinta, hanya dua teman yang bertemu dan menikmati kopi di Kedai Kopi Es Tak Kie, Glodok (Aku mendengar kedai kopi ini di berita tadi pagi). Aku yakin tak lagi jatuh cinta padamu, tak ada rindu yang menggangguku, ataupun sensasi aneh di perutku. Semesta mempermainkanku, dan Aku menyambutnya dengan tertawa, lagipula Aku tak lagi sibuk, hatikupun begitu. 

Jadi...Ayo bertemu..!! 
Bukan...Ajak Aku menemui mu...!! Aku tak punya alasan mencari mu, maka tugasmulah untuk mencariku.

Bila Aku telah ada di hatimu, jangan perlihatkan padaku sekarang. Nanti saja, jika cerita kita setidaknya setebal 20 halaman buku tulis. ^_^


#Aku tak yakin kamu tahu Aku bercerita tentang mu ^_^

2012/11/26

"You're my spongebob...!!"


Dia lagi-lagi memarahiku, kali ini lewat pesan singkat yang bertubi. Kami punya kebiasaan buruk, saling menanyakan kisah cinta, pria di hidup kami, rasa kami, dan how's life? Aku akan senang mendengar ceritanya yang panjang, penuh kelokan, berulang di plot yang sama, menanyakan hal yang sama berulang dan menjawabnya sendiri di akhir. Saat giliranku bercerita, Aku akan diam tanpa gerak, menyamarkan rasaku dengan emoticon senyum yang akan di balasnya dengan omelan panjang. Dia sangat cerewet, pikirku sambil membayangkan mencubit pipinya, menarik sejumput rambutnya dan membiarkannya mengejarku. 

Dia pernah menutup telfon hanya karena Aku menyukai pria yang tak disukainya. Dia pernah mengancam akan marah padaku seumur hidup jika meneruskan ide gilaku menikah dengan pria yang baru saja datang dihidupku. Saat Aku datang padanya dengan menangis di akhir semua cerita, dia mengelus hatiku dengan kata-kata menyalahkan. Teman yang aneh, bukannya tugasnya untuk memberikan kata manis dan membuatku berhenti menangis?

"Jangan tutup dirimu...!!!" katanya dengan semangat
"Kalau Aku tidak menutup diri dan menikah duluan, gimana?" Aku menggodanya
"Ku ketok kepala mu kalau menikah duluan"....dan kami tertawa.

Setiap kisah cinta kita adalah pilihan, menyadarinya membuat semuanya lebih mudah dijalani. Kebahagiaan dan kesedihan tak memiliki bentuk yang jelas atau garis batas yang pasti. Semuanya tergantung pada kita yang mengisahkan dan memutuskan bentuk rasanya, apakah sedih atau bahagia. Tidak berarti cerita yang tidak biasa adalah salah, dia hanya cerita yang tidak umum dijalani atau didengar oleh banyak orang hingga mereka akan terus bergunjing karena tak punya pengetahuan tentangnya. Itulah tugas orang banyak, terus mengkritik dan mengingatkan tapi tidak menentukan bagaimana kita menjalani hidup. So...just give a shoot, at least u will know how is d' feel.



NB : Memelukmu dari jauh sayang ^_^