2013/04/13

"Janji pun cukup...Tuan!!"

pic from here
Seseorang mengatakan padaku kalau hadirnya adalah konkrit, jelas terlihat tanpa ragu. Selalu bersamaku, setidaknya dia berusaha bersamaku, hadir dan menunjukkan diri semampunya. Aku sangat takut mempercayainya, bahkan berusaha tidak meyakininya. Semesta tahu dia tak bisa melakukannya. Setiap sikap, gerak, letak memiliki konsep yang mengikatnya, mengikutkan sebuah tanggung jawab dan dunia belum membuat definisi yang tepat untuknya.

Aku merasa bersalah, karena selalu mendorongnya pergi. Menyangkal limpahan rasanya, mengabaikan emosinya. Ahhh...Aku tak ada pilihan. Tuan...kau tau, mengakuimu adalah hal yang paling kuinginkan, tapi hidup tak hanya tentang kita.

Kemarin, Aku benar mengharap dering darinya. Aku memintanya menyelamatkanku, dan dia tak datang, Aku tetap terbunuh. Heeehehe...akhir yang selalu sama dan mudah terbaca. Tapi Aku tahu satu hal, dia hanya tak bisa datang bukannya tak mau. Jangan salah paham, ini bukan keluhan ataupun cerita sedih, karena Aku menyadari sesuatu.

Percaya bahwa seseorang selalu ada bahkan hanya sebuah janji, ternyata cukup menenangkan hati. Heee..


*Tuan... jangan lupa mendefinisikan dirimu!