2017/02/05

New Year's Gift



Haiii...Happy New Year '17
Awal tahun dan Tuhan telah memberi banyak kebaikan padaku seperti biasa dan salah satunya adalah "dia".  Aku akan bercerita tentang nya, tentang semesta yang merapal mantra cinta dan tentang rasa yang memeluk kami berdua.

"Dia"...seperti dijatuhkan Tuhan dari langit. Datang begitu saja tanpa satu pikir menyapa sebelumnya. Aku mencari jejak kakinya saat menoleh ke belakang. Mungkin ada jejak saat  jalan kami bersilangan atau tatap yang pernah beradu penuh makna, agar Aku dapat sedikit memahami "dia" yang tiba-tiba menghujani ku rasa. 
Hari itu, Aku duduk menunggunya tanpa rasa yang menggangu. Aku yang biasanya berpikir banyak, saat itu  memutuskan untuk tak menkuatirkan apapun. Aku bahkan tak memiliki alasan cukup untuk mengiyakan pertemuan. Mungkin semesta yang menyeretku, entahlah.
Dia datang dengan semua kegugupan dan keberanian yang seolah di tumpuk dalam dirinya. Senyum yang mengembang menutupi ragu, takut, rasa tak percaya, juga bahagia...mungkin. Aku tak merasakan apa-apa. Aku hanya senang karena mendapat cerita baru diantara rutinitas hidup awal tahun ini.

...dan di sinilah Aku akhirnya berada. Hampir 3 minggu berusaha menjaga komitmen di antara keraguan orang tuaku, teman yang laiknya saudara, bahkan logika ku sendiri. Yupp..ragu ku setumpuk langit, tapi Aku tetap ingin menjalaninya. Bukankah hidup adalah proses jatuh bangun. Kita terjatuh dan belajar sesuatu, kemudian bangkit dan belajar yang lain, lalu kembali jatuh dan kembali bangun, kembali belajar dan memahami makna. Aku mungkin belum memiliki rasa dan rindu sebesar dirinya, tapi Aku yakin akan ikut merasakannya, suatu saat. Setidaknya ini adalah pilihan sadar, saat sesuatu tidak berjalan baik..Aku hanya akan menyalahkan diri sendiri, bukan dia, teman, orang tua bahkan Tuhan.

Hei kamu..yang datang di hidupku, mari menjalani hidup dengan baik dan belajar bahagia agar dapat membagi bahagia dengan lainnya. Terima kasiiiih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar